Tanda Petik ("...")
- Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Misalnya : "Saya belum siap", kata Mira, "tunggu sebentar!"
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara adalah bahasa Indonesia."
- Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya : Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat.
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 10 buku itu.
- Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Banyak remaja sekarang memakai celana "cutbrai".
- Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya : Kata Tono, "Saya besok berangkat."
- Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "si Hitam."
Salim sering dianggap "pahlawan";ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Tanda Petik Tunggal ('...')
- Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lainnya.
Misalnya : Tanya Bisri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya : feed-back 'balikan'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap untaian kata yang tertulis, mencerminkan sebuah kepribadian. Bijaklah dalam Menulis.