Nurtanio, Pahlawan Asal Kandangan yang Terlupakan - Seranai

Portal informasi Pendidikan, Wisata, Kuliner, Keluarga, dan Kesehatan

Breaking

Post Top Ad

05/04/14

Nurtanio, Pahlawan Asal Kandangan yang Terlupakan

Nurtanio Pringgoadisurjo
Tanggal 21 Maret 2014 tadi atau tepatnya 48 tahun yang lalu pada 21 Maret 1966, telah gugur seorang pahlawan perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisurjo. Melihat nama Nurtanio Pringgoadisurjo tentu banyak orang Banjar khususnya Kandangan, Kalimantan Selatan tak akan percaya kalau pria ini kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan pada 3 Desember 1923. Nurtanio Pringgoadisurjo merupakan anak ketiga dari Bapak Noegroho Pringgoadisurjo dan Ibu Luwijah.

Nurtanio adalah perintis industri penerbangan Indonesia bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Nurtanio begitu terkenal di seberang pulau sana bahkan namanya sempat diabadikan dalam sebuah Industri Penerbangan Nasional yaitu IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Namun sejarah kemudian mencatat bagaimana setelah gugur Nurtanio tertimpa aib. LIPNUR diubah menjadi IPTN. Nama Nurtanio dihapus. Alasan menghapus nama Nurtanio yang disampaikan secara resmi, sangat sepele. Tuduhannya, adanya surat pribadi dengan kop perusahaan sehingga keluarga Nurtanio difitnah akan memiliki saham IPTN. Isu itu kemudian, yang sangat disayangkan, dibesar-besarkan bahkan didramatisasi.

Terlepas dari semua hal itu, saya sebagai orang yang besar di Kandangan, Kalimantan Selatan sendiri baru tahu kalau ada pahlawan hebat lainnya kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan. Nurtanio bukan nama yang populer di tanah kelahirannya bahkan saya tidak pernah mendengar ceritanya, namanya jauh tertinggal dari sang deklarator bergabungnya borneo ke dalam NKRI, yang namanya juga terpahat begitu indah menjadi nama sebuah nama rumah sakit di Kandangan serta menghiasi jalan-jalan di Kalimantan Selatan.

Nurtanio seakan-akan hanyalah sebuah nama yang hanya dikenal diluar sana namun menjadi debu di tanah kelahirannnya. Entah apa yang terjadi dengan orang-orang di tanah kelahirannya, mereka lupa atau memang tak pernah tahu kalau [masih] ada pahlawan lain asal Kandangan, Kalimantan Selatan yang terlupakan. Nurtanio mungkin tidak pernah berjuang mengangkat senjata di tanah kelahirannya tapi perjuangannya dalam memajukan industri dirgantara nasional juga sama besarnya dengan tombak, senjata serta peluru yang menyertai pahlawan lainnya.

Namun memang nama Nurtanio atau lengkapnya Nurtanio Pringgoadisurjo bukanlah nama yang akrab dalam suku Banjar. Mungkin hal ini pulalah yang menjadi sebuah kendala, apakah Nurtanio hanya sekedar lahir dan besar di Kandangan saja sebagaimana Obama pernah tinggal di Indonesia. Terlepas dari bermacam-macam cerita yang mungkin nanti akan menyertainya di tanah kelahirannya namun saya hanya mencoba bahwa ternyata masih ada pahlawan kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan yang tidak pernah saya tahu ceritanya bahkan mendengar namanya saja tidak pernah.

Tulisan ini hanya sekedar sebuah ungkapan bagaimana kita menghargai pahlawan yang terlupakan di tanah kelahirannya. Saatnya kita #melawanlupa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap untaian kata yang tertulis, mencerminkan sebuah kepribadian. Bijaklah dalam Menulis.

Post Bottom Ad

Pages