Mengenali Ciri-Ciri Umum Puisi - Seranai

Portal informasi Pendidikan, Wisata, Kuliner, Keluarga, dan Kesehatan

Breaking

Post Top Ad

22/03/14

Mengenali Ciri-Ciri Umum Puisi

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbeda dengan bentuk karya sastra lainnya, yakni prosa maupun drama. Perbedaannya ialah pilihan kata pada puisi lebih memunculkan imajinasi yang berkembang dan puisi memiliki kepadatan bahasa dibandingkan dengan prosa dan drama.

Perhatikan contoh puisi berikut!

Kepada Peminta-minta
         Oleh: Chairil Anwar

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga.

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Amatilah puisi tersebut. Berdasar amatan itu, kamu akan mengetahui ciri-ciri umum puisi, meliputi unsur lahir dan unsur batin.

  • Unsur lahir (fisik) puisi mencakup, antara lain, irama,persajakan,intonasi,repetisi.
  • Unsur batin puisi meliputi sebagai berikut.

1. Tema dan makna
   Tema adalah persoalan yang ingin diungkapkan oleh penyair. Ada puisi yang sekali baca kamu bisa tahu  temanya. Ada pula puisi yang mesti dibaca berulang-ulang baru kamu mengetahui temanya. Tema bisa kamu ketahui dengan cara memahami makna kata di dalamnya, baik secara tersurat maupun tersirat. Adapun pencarian makna yang bersifat indrawi bisa kamu ketahui melalui pencitraan. Ada empat pencitraan dalam puisi, yaitu.
a. Citraan perasa
    Tapi jangan tentang lagi aku
    Nanti darahku jadi beku
b. Citraan visual
    Baik, baik aku akan menghadap Dia
    Menyerahkan diri dan segala dosa
c. Citraan gerak
    Nanah meleleh dari luka
    Sambil berjalan kau usap juga
d. Citraan pendengaran
    Dibibirku terasa pedas
    Mengaum di telingaku

2. Rasa
Rasa merupakan sikap emosi penyair terhadap pokok permasalahan yang ia ungkapkan dalam puisi. Dalam puisi Kepada Peminta-minta, naluri Chairil Anwar tersentuh melihat keadaan orang yang menderita. Puisi ini menimbulkan kesan haru disebabkan penyair merasa berdosa karena mengabaikan orang-orang menderita tersebut.

3. Amanat
Amanat merupakan sesuatu yang hendak disampaikan maupun efek tertentu yang dikehendaki oleh penyair melalui puisinya. Kepada Peminta-minta mengamanatkan seseorang agar tidak mengabaikan orang-orang yang menderita.

Chairil Anwar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap untaian kata yang tertulis, mencerminkan sebuah kepribadian. Bijaklah dalam Menulis.

Post Bottom Ad

Pages