Ujian Nasional dan Misteri Yang Menyelimutinya

Ujian Nasional untuk tingkat SMA sudah berakhir hari ini dan nanti 5 Mei akan menyusul Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP. Ujian nasional yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini selalu saja menjadi persoalan di setiap kegiatannya bahkan ada sebagian guru menganggap UN adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM pemerintah pada siswa. Kenapa jadi melanggar HAM? Karena siswa dididik selama tiga tahun dan dijejali bermacam-macam mata pelajaran namun ketika diakhir studinya malah disuguhi sebuah sajian kematian bernama UN yang diujikan cuma 3 hari dan 4 mata pelajaran inti.

Namun bukan itu yang akan menjadi ulasan kali ini. Bagi saya pribadi, ada beberapa misteri yang menyelemuti setiap ujian nasional dilaksanakan.

Pertama, siapa yang membuat soal ujian nasional ini? Mungkin bagi sebagian kita merasa itu tidak perlu diketahui namun bagi saya itu penting. Kenapa? Seperti halnya kejadian pada UN tahun ini yang mendadak soal UN seperti digembosi oleh suasana politik karena memasukkan nama capres asal PDIP yaitu Jokowi. Mungkin Kemdikbud bisa berkilah kalau soal itu dibuat jauh sebelum Jokowi nyapres namun pada dasarnya sang pembuat soal harusnya bisa menebak situasi yang akan terjadi karena sudah sejak awal ketika jokowi mencalonkan diri jadi gubernur DKI, isu bahwa itu hanya sekedar loncatan baginya agar bisa nyapres sudah berhembus. Si pembuat soal harusnya sadar bahwa soal UN harus netral tidak terpengaruh hal-hal berbau politik apalagi soal tentang jokowi tidak hanya ditemukan di soal bahasa Indonesia tapi juga di soal bahasa Inggris sehingga kesan adanya unsur politik masuk ke dalam dunia pendidikan semakin terlihat. Kalaupun mencari tokoh untuk kisi-kisi biografi tokoh carilah tokoh pahlawan karena masih banyak yang belum dikenal. Padahal kalau buku-buku latihan soal pasti ada nama sang penulisnya agar bisa dengan mudah 'menuntut' tanggungjawabnya apabila ada permasalah dengan soal tersebut.

Kedua, kunci jawaban UN itu misteri. Seorang guru ketika melakukan evaluasi pada muridnya tentu punya pedoman nilai serta kunci jawaban atas soal-soal yang dia berikan agar nantinya ketika melakukan koreksi maka murid bisa tahu dimana mereka salah dan apa yang menyebabkan nilainya menjadi rendah. Namun UN yang notabene ujian berlabel nasional bahkan soalnya berstandar internasional malah sama sekali tidak pernah terungkap seperti apa kunci jawabannnya. Seharusnya setelah UN dilaksanakan Kemdikbud segera membagikan kunci jawaban soal UN tersebut ke sekolah-sekolah agar para guru dan siswa bisa meraba-raba serta membandingkan jawabannya dengan soal yang disediakan. Kita tak pernah tahu apa kunci jawaban itu benar apa tidak dengan soal tersebut. Selain itu adanya kunci jawaban juga bisa menekan adanya permainan nilai UN

Ketiga, bocornya kunci jawaban UN. Mungkin ini bukanlah sebuah rahasia karena di setiap UN selalu saja ada cerita ini mulai dari beredar di ponsel-ponsel siswa sebelum UN sampai cerita ada yang nekat membeli kunci jawaban tersebut. Yang jadi misteri adalah kenapa kemdikbud seringkali menyangkal adanya kebocoran dalam UN [memang sih yang bocor itu kunci jawabannya bukan soal UNnya] selain itu bagaimana kunci-kunci jawaban UN yang benar itu bisa dengan mudahnya tersebar di kalangan siswa maupun guru. Berikut ini salah satu contoh bocoran kunci jawaban soal kimia untuk UN 2014 yang saya dapat disebuah forum guru