Petani Awal, 10000-4000 SM - Seranai

Portal informasi Pendidikan, Wisata, Kuliner, Keluarga, dan Kesehatan

Breaking

Post Top Ad

16/03/14

Petani Awal, 10000-4000 SM

Manusia mulai menyembah dewi kesuburan sekitar 25.000 tahun silam. Mereka meyakini bahwa, seperti bumi, para dewi memberi kehidupan bagi semua makhluk hidup. Penduduk nomaden (berpindah-pindah) mengikuti hewan gembalaannya ataupun pindah untuk mengikuti musim. Mereka menggunakan kemah dan alat sederhana. Ketika suku-suku nomaden bertemu, mereka saling bertukar barang, mengadakan pesta maupun melakukan pernikahan. Kegiatan di desa-desa awal adalah mengatapi rumah, mengembalakan atau memelihara hewan di kandang, serta merawat tanaman sayur-sayuran. Mereka mengembangkan berbagai teknik baru untuk mengumpulkan makanan, menyuburkan tanah, dan membuat perkakas

Berkembangnya pertanian membuat kehidupan manusia banyak berubah. Dengan perlahan, manusia menemukan cara menjinakkan hewan dan mulai bercocok tanam. Para petani pertama muncul sekitar 10.000 tahun silam di kawasan Bulan Sabit yang subur di Timur Tengah. Di sini, manusia mulai menanam gandum dan padi-padian. Mereka memelihara kambing, domba, babi, dan hewan ternak lain untuk memperoleh daging, susu, kulit, dan bulu, maupun untuk dijadikan pembawa beban.. Kemajuan dalam pembuatan perkakas memungkinkan manusia dapat membersihkan lahan lebih efektif, mendirikan desa, serta mulai menetepa di suatu tempat. Lalu, pertanian juga menyebar ke berbagai daerah subur di Cina, India barat laut, Iran, Mesir, Eropa selatan, dan Meksiko.



Memelihara Hewan

Hewan pertama yang dijinakkan manusia untuk dipelihara adalah anjing, kemungkinan dilakukan sejak tahun 10000 SM. Anjing dipakai untuk membantu pengembalaan maupun sebagai hewan penjaga. Kuda, kambing, dan domba juga dipelihara. Para petani mempelajari cara beternak hewan untuk mengubah sifat hewan tersebut. Hewan yang dipelihara pun semakin banyak. Contoh adalah ayam dan pheasant yang berasal dari Timur Jauh. Sementara itu, beberapa hewan, seperti auroch (kerbau purba), diburu hingga punah.

Irigasi

Salah satu penemuan yang paling penting adalah irigasi, yaitu sistem untuk mengairi lahan pertanian. Para petani di kawasan Bulan Sabit menggali saluran untuk mengalirkan air ke lahan pertanian. Dengan menggunakan tempat penampungan air dan pintu air, tanah yang berada jauh dari sungai dapat diolah menjadi lahan subur. Di Mesir dan Cina, banjir tahunan dikendalikan agar dapat menyediakan sistem irigasi. Di daerah yang memiliki iklim basah, sistem pengairan juga sangat penting. Setelah beberapa generasi, sejumlah petani mulai melakukan barter barang dengan tetangganya atau dengan para pengelana. Kegiatan ini kemudian menumbuhkan kegiatan perdagangan serta mendorong munculnya kota dan berbagai peradaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap untaian kata yang tertulis, mencerminkan sebuah kepribadian. Bijaklah dalam Menulis.

Post Bottom Ad

Pages